![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
HIKMAH | ![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Selasa, 10 Maret 2009, 00:31
Mau Menjadi Wali (Kekasih) Allah?
Faishol
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري) Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkan kepada penghuni langit, “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintailah dia.” maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Selanjutnya orang itu dapat diterima oleh segenap makhluk Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari) Ketika Allah SWT mencintai hambanya, maka itu artinya Allah menginginkannya menjadi orang baik, baik di dunia dan baik di akhirat. Abu Hurairah RA meriwayatkan sebuah hadis qudsi: (Hadis Qudsi adalah sabda Rasulullah yang oleh beliau dikatakan sebagai firman Allah dan bukan bagian dari Al Qur’an) قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ (صحيح البخاري ج: 5 ص: 2384) Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, “Siapa yang memusuhi kekasihku atau waliku maka Aku menyatakan perang terhadapnya.” Beberapa hal bisa kita simpulkan dari hadis qudsi shahih di atas
Secara garis besar hadis di atas ingin menerangkan kepada kita untuk menjadi yang dicintaiNya kita harus patuh kepadaNya. Kepatuhan itu wujudkan dalam bentuk amal atau praktek memenuhi kewajiban dan menambahkannya praktek-praktek plus atau praktek-praktek sunnah. Sebagai bahan renungan, perhatikan sabda beliau SAW berikut: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ (متفق عليه) “Terdapat tujuh tipe manusia yang berada dalam lindungan Allah pada hari dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: 1. Pemimpin yang adil, 2. Pemuda yang rajin beribadah, 3. Orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, 4. Dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, 5. Laki-laki yang diajak (berzina) oleh wanita terhormat dan cantik, lalu ia menjawab “Aku takut kepada Allah”, 6. Orang yang menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak melihat apa yang diberikan oleh tangan kanannya, 7. Orang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya sehingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Kembali - Cetak |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
© Hakcipta 2008-2019 - Pesantren Al Muta'allimin, Jakarta 12210 |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |