Pesantren Al Muta'allimin

معهد المتعلمين لخدمة العلوم الشرعية

Dirintis sejak tahun 1970, dimulai dengan pendidikan belajar membaca Al-Qur`an yang diasuh oleh almarhum K.H. Zainuddin Abrori, yang juga pendiri sekaligus pewakaf Pesantren Al Muta’allimin ... Selengkapnya

Pesantren Al Muta'allimin dirintis dengan tujuan memberikan keragaman model pendidikan pesantren, di mana salah satu modelnya adalah konsentrasi pada kajian disiplin ilmu keislaman ... Selengkapnya

Artikel Terbaru

Kausalitas dan Tawakal: Menyelaraskan Kehendak Allah

Kausalitas dan Tawakal: Menyelaraskan Kehendak Allah

Salah satu aturan/hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupan ini (sunnatullah) adalah hukum sebab dan akibat (kausalitas). Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi mengikuti aturan yang ajeg dan didasari oleh hikmah yang mendalam. Hukum ini tidak hanya berlaku dalam tatanan alam, tetapi juga dalam hukum syariat dan kehidupan manusia.

Menggapai Kemuliaan (Karamah) Melalui Pengetahuan

Menggapai Kemuliaan (Karamah) Melalui Pengetahuan

Ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam pandangan Islam. Kemuliaan ilmu terletak pada fungsinya sebagai sarana untuk mencapai kebajikan dan ketakwaan. Ilmu tidak hanya mengarah pada pengetahuan semata, tetapi juga menjadi alat untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan diridhai oleh Allah S.w.t. Sebagai alat untuk mencapai kebaikan, ilmu seharusnya menjadikan seseorang lebih dekat kepada “kebajikan yang sejati” dan ketakwaan yang membawa kebahagiaan abadi di akhirat.

Hukuman Dosa yang Dipercepat di Dunia: Indikator Kebaikan Seseorang

Hukuman Dosa yang Dipercepat di Dunia: Indikator Kebaikan Seseorang

Hukuman atas dosa bisa terjadi di dunia dan akhirat. Hukuman atas dosa yang “dibayar” di dunia bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti kehilangan harta, sakit, atau musibah yang menimpa keluarga dalam skala kecil, maupun besar. Meski dirasa amat berat, teguran atau hukuman ini sebenarnya adalah bentuk kasih sayang Allah S.w.t. yang besar kepada hambaNya yang dihukum, karena teguran dalam hukuman di dunia merupakan sarana penyucian dosanya, sehingga ketika hamba tersebut bertemu dengan Allah S.w.t. di akhirat, ia telah terbebas dari dosa-dosa yang harus dipertanggungjawabkan. Ini adalah cara Allah S.w.t. mendidik hambaNya melalui teguran hukuman atas dosa-dosa mereka, termasuk untuk kesalahan kecil sekalipun. Allah S.w.t. ingin mendidik hamba-Nya agar setelah itu menjadi lebih sadar, lebih berhati-hati, dan tidak lagi lalai dalam menjalani kewajibanyanya, dan tidak lagi melakukan apa yang dilarangNya.

Ilmu: Kehidupan Hati dan Cahaya Penglihatan

Ilmu: Kehidupan Hati dan Cahaya Penglihatan

Ilmu adalah kehidupan bagi hati, cahaya bagi penglihatan, dan kekuatan bagi tubuh. Dengan ilmu, seorang hamba dapat mencapai kedudukan orang-orang saleh dan derajat yang tinggi. Merenungkan ilmu sebanding dengan pahala puasa, dan mempelajarinya setara dengan pahala qiyamullail (shalat malam). Melalui ilmu, Allah S.w.t ditaati, disembah, dan diagungkan. Dengan ilmu, seseorang dapat menjaga diri dari hal-hal yang dilarang. Ilmu juga menjadi sarana untuk menyambung tali silaturahmi, serta membedakan antara yang halal dan yang haram. Ilmu adalah pemimpin, sedangkan amal adalah pengikutnya. Orang-orang yang beruntung dianugerahi ilmu, sedangkan orang-orang yang malang terhalang darinya

Dampak Dosa Terhadap Hati

Dampak Dosa Terhadap Hati

Dalam Islam, hati memiliki peran sentral dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Hati yang sehat menjadi cerminan iman yang kuat, sementara hati yang ternodai dosa menjadi cermin iman yang rendah atau bahkan tidak beriman. Salah satu ungkapan yang sering dibahas oleh … Selengkapnya …

Panduan Bijak dalam Memilih Penerima Sedekah/Zakat: Perspektif al-Ghazaliy

Panduan Bijak dalam Memilih Penerima Sedekah/Zakat: Perspektif al-Ghazaliy

Al-imam Al-Ghazaliy (450 – 505 H / 1058-1111 M), salah seorang di antara ulama dan pemikir besar Islam, memberikan pedoman mengenai bagaimana sedekah dan zakat sebaiknya disalurkan. Dalam pandangannya, pemberian yang dilakukan tidak hanya berfokus pada 8 (delapan) golongan penerima … Selengkapnya …

Statistik Santri

1442/1443 H
1443/1444 H
1444/1445 H

Statistik 1445/1446 H

santri
Putra
santri
Putri

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلاثَةٍ إِلا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلا خَمْسَةٍ إِلا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْثَرَ إِلا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia adalah yang keempatnya. Dan tidak ada (pembicaraan antara) lima orang, kecuali Dia adalah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang atau lebih banyak dari itu melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana saja mereka berada. (Q.S. Al-Mujadilah, 7)