Dirintis sejak tahun 1970, dimulai dengan pendidikan belajar membaca Al-Qur`an yang diasuh oleh almarhum K.H. Zainuddin Abrori, yang juga pendiri sekaligus pewakaf Pesantren Al Muta’allimin ... Selengkapnya
Pesantren Al Muta'allimin dirintis dengan tujuan memberikan keragaman model pendidikan pesantren, di mana salah satu modelnya adalah konsentrasi pada kajian disiplin ilmu keislaman ... Selengkapnya
Artikel Terbaru
Menerima sedekah bukan cuma soal menerima bantuan, tetapi juga ada adab yang harus diperhatikan oleh penerimanya agar bantuan atau sedekah menjadi berkah sesuai ajaran Islam. Setidaknya terdapat 4 (empat) adab atau etika penting bagi penerima bantuan dan sedekah yang dikemukakan … Selengkapnya …
Salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah dibukanya pintu doa sebagai sarana permintaan, keluhan, dan pengakuan kelemahan di hadapan-Nya. Namun, tidak semua doa langsung dikabulkan. Dalam berbagai riwayat dan pendapat ulama, dijelaskan bahwa salah satu sebab tertahannya doa … Selengkapnya …
Salah satu ajaran paling mulia dan perintah yang sangat luhur dalam agama kita yang penuh rahmat ini adalah berbakti kepada kedua orang tua. Allah Subhanahu wa Ta ‘ala memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada mereka, dan menjanjikan balasan yang luar … Selengkapnya …
Salah satu aturan/hukum yang Allah tetapkan dalam kehidupan ini (sunnatullah) adalah hukum sebab dan akibat (kausalitas). Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tidak terjadi secara kebetulan, tetapi mengikuti aturan yang ajeg dan didasari oleh hikmah yang mendalam. Hukum ini tidak hanya berlaku dalam tatanan alam, tetapi juga dalam hukum syariat dan kehidupan manusia.
Ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam pandangan Islam. Kemuliaan ilmu terletak pada fungsinya sebagai sarana untuk mencapai kebajikan dan ketakwaan. Ilmu tidak hanya mengarah pada pengetahuan semata, tetapi juga menjadi alat untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan diridhai oleh Allah S.w.t. Sebagai alat untuk mencapai kebaikan, ilmu seharusnya menjadikan seseorang lebih dekat kepada “kebajikan yang sejati” dan ketakwaan yang membawa kebahagiaan abadi di akhirat.
Hukuman atas dosa bisa terjadi di dunia dan akhirat. Hukuman atas dosa yang “dibayar” di dunia bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti kehilangan harta, sakit, atau musibah yang menimpa keluarga dalam skala kecil, maupun besar. Meski dirasa amat berat, teguran atau hukuman ini sebenarnya adalah bentuk kasih sayang Allah S.w.t. yang besar kepada hambaNya yang dihukum, karena teguran dalam hukuman di dunia merupakan sarana penyucian dosanya, sehingga ketika hamba tersebut bertemu dengan Allah S.w.t. di akhirat, ia telah terbebas dari dosa-dosa yang harus dipertanggungjawabkan. Ini adalah cara Allah S.w.t. mendidik hambaNya melalui teguran hukuman atas dosa-dosa mereka, termasuk untuk kesalahan kecil sekalipun. Allah S.w.t. ingin mendidik hamba-Nya agar setelah itu menjadi lebih sadar, lebih berhati-hati, dan tidak lagi lalai dalam menjalani kewajibanyanya, dan tidak lagi melakukan apa yang dilarangNya.