Artikel

Catatan atas Syarah Tashawwuf terhadap Matn Abi Syuja’

18 Desember 2025
Catatan atas Syarah Tashawwuf terhadap Matn Abi Syuja’

Pagi ini saya terima sebuah buku yang saya nilai “unik”: sebuah syarh atas Matn Abi Syuja’. Matn Abi Syuja’ sendiri (juga dikenal dengan nama Matn al-Taqrib) adalah sebuah buku fikih ringkas yang sangat populer di lingkungan madrasah fiqh Syafi’iyyah, khususnya … Selengkapnya …

Membedah Tiga Karakter Nabi Ibrahim dalam QS. Hud: 75

16 Desember 2025
Membedah Tiga Karakter Nabi Ibrahim dalam QS. Hud: 75

Tiga karakter Khalilullah Ibrahim as. yang adalah paket lengkap bagi siapa saja yang ingin membangun kepribadian yang utuh. Halim menjaga kita agar tidak hancur oleh emosi, awwah menjaga kita agar tidak kering dari empati, dan munib menjaga kita agar tidak tersesat dari tujuan hidup.

Ibnu Salul Akhirnya Mati

21 September 2025
Ibnu Salul Akhirnya Mati

Perang Tabuk (Rajab tahun 9 Hijriyyah) adalah ekspedisi militer terakhir yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw. sebelum wafatnya beliau. Secara singkat, alur waktunya adalah: Tahun 9 H: Dikenal sebagai ‘Am al-Wufud (Tahun Delegasi), karena fokus Nabi saw. beralih dari ekspedisi … Selengkapnya …

Dari Fondasi ke Kodifikasi: Dua Era Emas Mazhab Syafi’i

16 September 2025
Dari Fondasi ke Kodifikasi: Dua Era Emas Mazhab Syafi’i

Dinamika Internal Sebuah Mazhab Fikih Mazhab fikih dalam tradisi Islam bukanlah entitas yang statis dan beku. Sejak kelahirannya, setiap mazhab, termasuk Mazhab Syafi’i yang “didirikan” oleh imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150-204 H/767-820 M), mengalami proses perkembangan, pematangan, dan sistematisasi … Selengkapnya …

Memahami Makna Sedekah Jariyah

16 September 2025
Memahami Makna Sedekah Jariyah

Dalam tradisi keilmuan Islam, istilah sedekah jariyah kerap disempitkan maknanya hanya pada praktik wakaf. Hal ini berakar dari dominasi pandangan mayoritas ulama yang menafsirkan sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir pascawafat sebagai merujuk khusus pada wakaf. Namun, pendekatan ini menyisakan … Selengkapnya …


قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Katakan (wahai Muhammad), "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakan, "Semua itu (disediakan) untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, (dan) khusus (untuk mereka) di hari kiamat." Demikian Kami menjelaskan ayat-ayat itu untuk orang-orang yang mengetahui. (Q.S. Al-A'raaf, 32)

Siapa saja, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, dapat menikmati segala keindahan dan segala yang terbaik selama hidupnya di dunia. Namun hal yang sama hanya dapat dinikmati di Hari Akhir oleh mereka yang beriman.