Artikel

Pertarungan Abadi al-Haqq dan al-Bathil: Sunnah al-Tadafu’

29 Agustus 2025
Pertarungan Abadi al-Haqq dan al-Bathil: Sunnah al-Tadafu’

Kisah atau sejarah dalam Al-Qur`an harus dipahami sebagai sebuah panggung agung yang terarah (purpose-driven), sebuah arena di mana drama kosmik pertarungan antara kebenaran (al-haqq) dan kebatilan (al-bathil) dipentaskan. Mesin penggerak utama yang mendorong narasi kemanusiaan dari satu babak ke babak … Selengkapnya …

Fasilah di Tengah Kiamat

11 Agustus 2025
Fasilah di Tengah Kiamat

Hadis tentang menanam fasilah meskipun kiamat telah tiba bukan sekadar ajakan ekologis, melainkan seruan etis yang menolak tunduk pada logika ekonomi global dan kemunafikan sistemik. Di tengah kerusakan lingkungan yang dipicu oleh kapitalisme dan di saat dunia berpura-pura peduli sambil terus mendukung penjajahan melalui senjata, teknologi, dan diplomasi palsu, fasilah menjadi simbol keberanian moral: tindakan kecil yang tetap dilakukan meski hasilnya tak terlihat, suara yang tetap disuarakan meski dibungkam, dan harapan yang tetap ditanam meski dunia memilih untuk membiarkan kehancuran terjadi.

Wahai Abu Jahl …

5 Agustus 2025
Wahai Abu Jahl …

Dalam sejarah kenabian, ada momen-momen agung ketika Rasulullah s.a.w. membangkitkan harapan, keyakinan, dan penguatan ruhiyyah bagi para sahabatnya melalui kabar gembira akan janji kemenangan dan pertolongan dari Allah S.w.t. Kabar ini bukan sekadar motivasi, melainkan didukung mukjizat nyata yang memperlihatkan bahwa mereka berada di atas al-haqq. Para mukminin menyaksikan sendiri bagaimana kebenaran ajaran yang dibawa Nabi s.a.w. ditopang oleh bukti-bukti lahiriah.

Meninggal Dunia dalam Kondisi Junub

27 Juli 2025
Meninggal Dunia dalam Kondisi Junub

Meninggal dalam keadaan junub bukanlah indikasi bahwa seseorang memiliki akhir yang buruk. Kematian junub bukan pula menunjukkan lemahnya iman atau adanya kedurhakaan. Ini berlaku bagi mereka yang junub karena alasan yang dibolehkan, seperti hubungan suami istri atau karena mimpi basah (ihtihlam).

Menunda Mandi Junub dengan Bijak

27 Juli 2025
Menunda Mandi Junub dengan Bijak

Pada prinsipnya, seorang Muslim yang berada dalam keadaan junub diperbolehkan untuk menunda mandi junub setelah berhubungan suami-istri. Mereka diizinkan menunda mandi junub hingga terbangun dari tidur, dengan catatan penundaan ini tidak sampai keluarnya waktu salat.


فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا

"Jangan kalian mengikuti hawa nafsu (kecenderungan diri) karena ingin menyimpang dari kebenaran" (Q.S. An-Nisaa`, 135)